Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengingatkan tentang krisis pangan global sebagai akibat pandemi Covid-19. Krisis ini bisa saja terjadi jika pandemi berlangsung dalam rentang waktu yang lama.
Lalu apa yang harus menjadi perhatian kita?
1. Stop mubazir
Penyediaan makanan untuk konsumsi haruslah seefisien mungkin sehingga tidak ada makanan yang terbuang sia sia. Hal ini semestinya sudah kita lakukan sejak awal karena merupakan tuntunan agama.
2. Lebih bersiap untuk berbagi.
Sebuah hadits Rasulullaah yang harus kita yakini adalah bahwa “makanan untuk satu orang cukup untuk dua orang.. makanan untuk dua orang cukup untuk empat orang”.
Jadi.. makanan yang kita siapkan untuk sekian orang secara normal maka pada hakekatnya masih bisa dikonsumsi untuk dua kali lipatnya.
Yakinlah
3. Jangka panjang
Jangan sia siakan lahan anda.. sedapat mungkin beberapa sumber pangan tersedia di lahan anda walau luasnya tidak seberapa. Ini adalah tujuan jangka panjang. Sumber pangan yang dimaksud adalah bisa berupa nabati atau hewani.
3. Diversifikasi
Jangan terbiasa hanya dengan beberapa jenis pangan tertentu saja. Berusahalah membiasakan atau mengadaptasi diri dengan makanan yang lebih variasi.. sehingga jika beberpa jenis sumber pangan benar-benar menipis maka tubuh tidak mengalami masalah jika harus mengkonsumsi makanan jenis lainnya.
4. Ketangguhan puasa
Sebagai muslim mestinya sudah siap jika krisis pangan terjadi. Karena puasa telah menjadi bagian ibadah sekaligus latihan menahan rasa lapar dan haus. Sekedar bertahan dengan makanan sedikit tetapi air tercukupi mungkin tidak terlalu masalah karena bahkan saat ibadah puasa kita tidak makan dan minum dalam jangka waktu cukup lama.
Krisis pangan adalah peringatan yang mungkin saja terjadi. Namun kita tetap harus berdoa agar hal tersebut tidak terjadi dengan berakhirnya pandemi ini secepat mungkin.
Ini adalah ujian musibah bagi kita yang sudah diingatkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 155.
Semoga kita bersabar dan mengembalikan semua perkara kepada Allah SWT. Ikhtiar mencegah peyebaran dan penularan Covid-19 tetap harus terus dilakukan.
Sekedar berbagi
2 April 2020
Aditya Mulyadi
All comments (1)
sasa
wah
Reply